Selasa, 30 Oktober 2012

Ciri-ciri dan Syarat Terjadinya Interksi Sosial



Ciri - Ciri Interaksi Sosial
Menurut Tim Sosiologi (2002), ada empat ciri - ciri interaksi sosial, antara lain (p. 23) :
a. Jumlah pelakunya lebih dari satu orang

b. Terjadinya komunikasi di antara pelaku melalui kontak sosial

c. Mempunyai maksud atau tujuan yang jelas

d. Dilaksanakan melalui suatu pola sistem sosial tertentu
Syarat - Syarat Terjadinya Interaksi Sosial
Berdasarkan pendapat menurut Tim Sosiologi (2002), interaksi sosial dapat berlangsung jika memenuhi dua syarat di bawah ini, yaitu (p. 26) :
a. Kontak sosial

Adalah hubungan antara satu pihak dengan pihak lain yang merupakan awal terjadinya interaksi sosial, dan masing - masing pihak saling bereaksi antara satu dengan yang lain meski tidak harus bersentuhan secara fisik.

b. Komunikasi

Artinya berhubungan atau bergaul dengan orang lain.

Faktor interaksi sosial


1. Sugesti : yaitu sebagai suatu proses pemberian pandangan atau pengaruh oleh seseorang kepada orang lain dengan cara tertentu sehingga papndangan atau pengaruh tersebut diikuti tanpa berpikir panjang
2. Imitasi : yaitu proses belajar seseorang dengan cara meniru atau mengikuti perilaku orang lain. Melalui proses imitasi seseorang dapat mempelajari nilai dan norma dalam masyarakat, dan dapat juga menyimpang dari nilai dan norma yang berlaku.
3. Identifikasi : proses identifikasi berawal dari rasa kekaguman seseorang pada tokoh idolanya . Kekaguman tersebut mendorong seseorang untuk menjadikan dirinya sama atau identik dengan tokoh tersebut
4. Simpati : Sekilas simpati tampak sama dengan identifikasi karena menuntun seseorang untuk memosisikan diri pada keadaan orang lain. Hanya saja dalam simpati faktor perasaan memang memegang peranan utam. Rasa ketertarikan seseorang )
5. Motivasi : dorongan yang mendasari seseorang untuk melakukan perbuatan berdasarkan pertimbangan rasionaitis.
Motivasi dalam diri seseorang dapat muncul disebabkan faktor atau pengaruh dari orang lain sehingga individu melakukan kontak dengan orang lain.
6. Empati : Rasa empati merupakan rasa haru seseorang ketika seseorang melihat orang lain mengalami suatu yang menarik perhatian. Empati merupakan kelanjutan dari rasa simpati yang berupa perbuatan nyata untuk mewujutkan

Interaksi Sosial



1. Sugesti : yaitu sebagai suatu proses pemberian pandangan atau pengaruh oleh seseorang kepada orang lain dengan cara tertentu sehingga papndangan atau pengaruh tersebut diikuti tanpa berpikir panjang
2. Imitasi : yaitu proses belajar seseorang dengan cara meniru atau mengikuti perilaku orang lain. Melalui proses imitasi seseorang dapat mempelajari nilai dan norma dalam masyarakat, dan dapat juga menyimpang dari nilai dan norma yang berlaku.
3. Identifikasi : proses identifikasi berawal dari rasa kekaguman seseorang pada tokoh idolanya . Kekaguman tersebut mendorong seseorang untuk menjadikan dirinya sama atau identik dengan tokoh tersebut
4. Simpati : Sekilas simpati tampak sama dengan identifikasi karena menuntun seseorang untuk memosisikan diri pada keadaan orang lain. Hanya saja dalam simpati faktor perasaan memang memegang peranan utam. Rasa ketertarikan seseorang )
5. Motivasi : dorongan yang mendasari seseorang untuk melakukan perbuatan berdasarkan pertimbangan rasionaitis.
Motivasi dalam diri seseorang dapat muncul disebabkan faktor atau pengaruh dari orang lain sehingga individu melakukan kontak dengan orang lain.
6. Empati : Rasa empati merupakan rasa haru seseorang ketika seseorang melihat orang lain mengalami suatu yang menarik perhatian. Empati merupakan kelanjutan dari rasa simpati yang berupa perbuatan nyata untuk mewujutkan

Empat Tipe Tindakan Sosial



1.    Tindakan Sosial Instrumental
Tindakan ini bersifat rasional (masuk akal). Artinya, tujuan tindakan dipertimbangkan dengan matang dan cara mencapai tujuan juga sudah diperhitungkan.
2.   Tindakan Sosial Berorientasi Nilai
Orang melakukan sebuah tindakan sebab hal itu dinilai baik dan benar oleh masyarakat. Tujuan tindakan tidak terlalu diperhitungkan.
3.   Tindakan Sosial Tradisional
Tidakan sosial ini tanpa perhitungan matang, melainkan karena kebiasaan yang berlaku sejak lama dalam masyarakat. Tindakan ini cenderung dilakukan tanpa suatu rencana untuk tujuan maupun caranya, karena pada dasarnya mengulang dari yang sudah dilakukan sebelumnya.
4.   Tindakan Afektif
Tindakan afektif tergolong tindakan tradisional sebab sebagian besar tindakan didorong oleh perasaan (afeksi) ataupun emosi tanpa perhitungn matang.

Senin, 29 Oktober 2012

Masalah Sosial



Masalah sosial adalah gejala-gejala sosial yang tidak sesuai antara apa yang diinginkan dengan apa yang telah terjadi. Sebagai kumpulan makhluk yang dinamis, kita senantiasa menemukan masalah-masalah dalam masyarakat.
Ada banyak faktor yang menjadi sumber masalah sosial di dalam masyarakat, diantaranya adalah faktor ekonomis, biologis, psikologis, dan kebudayaan setempat. Soerjono Soekanto membedakan masalah sosial menjadi empat, yaitu sbb.
a.       Masalah sosial dari faktor ekonomis, misalnya kemiskinan dan pengangguran.
b.      Masalah sosial dari faktor biologis, misalnya penyakit menular.
c.       Masalah sosial dari faktor psikologis, misalnya penyakit syaraf, misalnya penyakit saraf, bunuh diri, gila, dll.
d.      Masalah sosial dari faktor kebudayaan, misalnya perceraian, pencurian, kenakalan remaja, konflik ras, dll.

Pengelompokkan masalah sosial lainnya adalah berdasarkan hal-hal berikut.
a.       Kepincangan warisan fisik yang diakibatkan oleh pengurangan atau pembatasan-pembatasan sumber daya alam.
b.      Warisan sosial, misalnya pertumbuhan dan berkurangnya penduduk, pembatasan kelahiran, migrasi, angka harapan hidup, kualitas hidup, pengangguran, depresi, pendidikan, polotik, dan supremasi hukum.
c.       Kebijakan sosial, misalnya perencanaan ekonomi, perencanaan sosial, dll.