Rabu, 07 Desember 2011

mengamati fenomena sosial (masalah sosial budaya)

haduuh, gara-gara kebanyakkan tugas saya jadi kelupaan sama blog saya yang satu ini (maaf ya?)
okay, berhubung saya tidak menyukai text book, jadi saya lebih suka dengan cara yg seperti ini.
hmm.. di perjalanan berangkat ke kampus dan pulang saya kerap kali menemui fenomena-fenomena sosial yang ada di jogja khususnya.
seperti beberapa hari yang lalu, saya terenyuh ketika melihat anak kecil minta-minta uang di pinggir jalan, sedangkan sang ibu malah asyik makan di trotoar.
dalam hati saya mengumpat. saya ingin sekali melontarkan sumpah serapah pada ibu itu.
tapii tungguu... mungkin ada alasan lain yang membuat mereka seperti ini.
saya memang lebih suka mengamati lingkungan di sekitar saya, dimana pun saya berada. sebenarnya saya bosan dengan cara pembelajaran yang mengharuskan membaca buku tebal. hehehe.
walaupun memang harus saya akui ilmu dan teori-teori yang saya peroleh hanya ada dalam keterangan dosen dan dari buku ^^.
ya, masih tentang pengamatan saya sehari-hari.
di sisi lain saya juga sering melihat anak-anak jalanan yg banyak terdapat di kota yogyakarta. mungkin mereka lebih suka disebut dengan sebutan 'anak punk'. ada beberapa dari mereka yg memang dari dulu hidupnya di jalan, tapi ada juga beberapa lagi yg sebenarnya adalah anak dari orang berada, tapi memang mereka ingin mencari perhatian dengan cara mereka sendiri. kehidupan yang seperti itu tidak lepas dari minum minuman keras, bahkan mengkonsumsi narkoba. fenomena ini termasuk dalam masalah sosial budaya 'kenakalan remaja'.
saya jadi ingat mata kuliah masalah sosial budaya :)
mungkin hal tersebut terjadi karena beberapa faktor. diantaranya adalah faktor sosio-ekonomi, ada kecenderungan mereka yang taraf ekonominya lebih rendah melakukan hal-hal yang menyimpang. hal ini dilakukan karena mereka menganggap bahwa dengan menjadi orang yg menyimpang seperti itu mereka akan dianggap tangguh dan hebat, maka eksistensi mereka tetap ada.
yg kedua adalah kegagalan studi. biasanya seorang remaja yang mengalami kegagalan studi (tidak naik kelas, tidak lulus, atau bahkan berhenti sekolah) lebih besar kemungkinan untuk melakukan penyimpangan.
situasi atau keadaan keluarga. ketidakharmonisan dalam keluarga dapat menjadi faktor utama yang sangat berpengaruh terhadap gangguan perkembangan remaja sehingga menimbulkan dampak yg tidak baik bagi remaja itu sendiri. banyak anak jalanan yang 'broken home' karena tidak adanya keharmonisan dalam keluarganya.
yang terakhir adalah pengaruh negatif dari televisi, film, komik, internet, dan perkembangan teknologi lainnya yang membuat kita mudah untuk mengetahui apa saja yang ingin kita ketahui. contohnya di film, banyak anak remaja zaman sekarang yang mengikuti trend film, bahkan bila mereka tidak mengikuti itu dianggap tidak 'gaul' oleh teman-temannya. internet juga begitu. internet menyuguhkan berbagai informasi yang terdapat di dunia ini. banyak video-video yang tidak seronok dapat diunggah dengan mudah melalui internet. hal ini membuat generasi penerus bangsa bermental bobrok.
oleh karena itu peran serta orang tua, masyarakat, dan pihak kepolisisan atau pihak yang berwenang lainnya sangat berpengaruh dalam kasus fenomena sosial ini.

hmm... semoga saya, Anda, dan semua generasi muda bisa membedakan mana yang baik dan mana yang tidak. sehingga tidak terjerumus ke dalam hal negatif. semoga kita semua dapat berguna bagi nusa dan bangsa. yeaaaahhh \:D/

2 komentar: