1. Masyarakat Sebagai Sistem Sosial
Istilah
masyarakat berasal dari bahasa Arab, yaitu syaraka
yang artinya ikut serta atau berpartisipasi. Sedangkan dalam bahasa
Inggris masyarakat adalah society
yang pengertiannya mencakup interaksi social, perubahan social, dan rasa
kebersamaan. Dalam literature lainnya, masyarakat disebut pula sistem social.
Beberapa pendapat dari para tokoh ahli tentang masyarakat.
Emile Durkheim
Masyarakat
adalah suatu kenyataan objektif individu-individu yang merupakan
anggota-anggotanya.
Karl Marx
Masyarakat
adalah suatu struktur yang mengalami ketegangan oganisasi ataupun perkembangan
karena adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terpecah-pecah secara
ekonomis.
M.J. Herskovits
Masyarakat
adalah kelompok individu yang diorganisasikan dan mengikuti suatu cara hidup
tertentu.
J.L. Gillin dan J.P. Gillin
Masyarakat
adalah kelompok yang tersebar dengan perasaan persatuan yang sama.
Max Weber
Masyarakat
adalah suatu struktur atau aksi yang pada pokoknya ditentukan oleh harapan dan
nilai-nilai yang dominan pada warganya.
Selo Soemardjan
Masyarakat
adalah orang-orang yang hidup bersama dan mengahasilkan kebudayaan.
Soerjono Soekanto
Masyarakat
pada umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
a.
Manusia yang hidup bersama, sekurang-kurangnya
terdiri atas dua orang.
b.
Bercampur atau bergaul dalam jangka waktu yang
cukup lama. Berkumpulnya manusia akan menimbulkan manusia-manusia baru. Sebagai
akibat dari hidup bersama itu, timbul sistem komunikasi dan peraturan yang
mengatur hubungan antarmanusia.
c.
Sadar bahwa mereka merupakan satu kesatuan.
d.
Merupakan suatu sistem hidup bersama. Sistem
kehidupan bersama menimbulkan kebudayaan karena mereka merasa dirinya terkait
satu dengan yang lainnya.
Masyarakat
atau disebut juga dengan istilah kelompok social terbentuk karena
manusia-manusia menggunakan pikiran, perasaan, dan keinginannya dalam
memberikan reaksi terhadap lingkungannya.hal ini terjadi karena manusia
mempunyai dua keinginan pokok, yaitu keinginan untuk menjadi satu dengan
manusia lainnya dan keinginan untuk menyatu dengan lingkungan alamnya. Manusia
mempunyai naluri untuk selalu berhubungan dengan sesamanya. Hubungan yang
berkesinambungan ini menghasilkan pola pergaulan yang disebut pola interaksi
social. Pergaulan tersebut menghasilkan pandangan mengenai kebaikan dan
keburukan. Pandangan tersebut merupakan nilai-nilai manusia yang kemudian
sangat berpengaruh terhadap cara dan pola perilakunya.
Untuk
terbentuknya suatau masyarakat, paling sedikit harus terpenuhi tiga unsur
berikut.
1.
Terdapat sekumpulan orang
2.
Berdiam atau bermukim di suatu wilayah dalam
waktu yang relative lama
3.
Akibat hidup bersama dalam jangka waktu yang
lama itu menghasilkan kebudayaan berupa sistem nilai, sistem ilmu pengetahuan,
dan kebudayaan kebendaan.
2. Organisasi Sosial
Pokok perhatian
sosiologi pada dewasa ini adalah organisasi sosial. Secara sederhana masyarakat
merupakan suatu organisasi sosial. Dalam organisasi social terdapat
kelompok-kelompok dan tata cara yang mereka ciptakan. Dengan kata lain,
organisasi sosial merupakan jaringan hubungan antarwarga masyarakat yang
bersangkutan di dalam suatu tempat dan dalam waktu yang relative lama. Di dalam
organisasi sosial terdapat unsur-unsur seperti kelompok dan perkumpulan, lembaga-lembaga
sosial, peranan-peranan, serta kelas-kelas sosial.
3. Dinamika Sosial
Dinamika sosial
adalah penelaahan tentang perubahan-perubahan yang terjadi dalam fakta-fakta sosial
yang saling berhubungan dalam masyarakat. Dinamika sosial meliputi pembahasan
tentang hal-hal berikut.
a.
Pengendalian sosial
Pengendalian atau pengawasan sosial
merupakan segenap cara dan proses yang ditempuh oleh sekelompok orang atau
masyarakat sehingga para anggotanya dapat bertindak sesuai dengan harapan
kelompok atau masyarakat itu.
b.
Penyimpangan sosial
Penyimpangan sosial merupakan perilaku
yang oleh sejumlah besar orang dalam suatu masyarakat dianggap sebagai hal yang
tercela dan tidak dapat ditoleransi.
c.
Mobilitas sosial
Lingkup mobilitas sosial meliputi
peristiwa sosial ketika individu atau kelompok bergerak atau berpindah dari
suatu lapisan sosial ke lapisan sosial lainnya, baik kelapisan yang lebih
tinggi maupun yang lebih rendah. Mobilitas memiliki dua arah, yaitu arah ke
atas (upward mobility) dan ke arah bawah (downward mobility).
d.
Perubahan sosial
Perubahan sosial ialah perubahan yang
menyangkut nilai-nilai, norma-norma sosial, pola-pola perilaku organisasi,
susunan lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan
wewenang, interaksi sosial, dsb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar